Menurut Insan Kamil, ilmu filsafat adalah ilmu yang mempelajari keseluruhan dari gambaran-gambaran tentang sesuatu. Kita misalkan sebuah kursi, jika kita hanya memberi artian bahwa kursi itu adalah kayu yang dibentuk untuk diduduki. Ini belum dinamakan menyeluruh. jika mendefinisikan dengan menyeluruh, gambarannya adalah kursi itu terbuat dari kayu jati, berfungsi diduduki satu orang, bentuknya bundar, warnanya coklat, beratnya tiga kg, tidak memiliki sandaran, mempunyai tiga kaki, dan seterusnya. Barulah ini dikatakan filsafat.
Dalam
hal ini kita bisa mengambil hikmah bahwa kita jangan terlalu fokus dengan apa
yang ada didepan kita, tapi kita harus bisa melihat apa yang ada dibelakangnya,
jangan risau, risih, dan kecewa apabila dapat musibah!. Misalkan kita memiliki
sajadah yang selalu dibawa shalat berjamaah ke masjid. Suatu saat sajadah kita tertinggal
dan ketika kembali ke masjid ternyata sudah dicuri orang lain. Kebanyakan orang
pasti ada rasa marah dalam hatinya terhadap orang yang mencurinya. Namun jika
kita bisa menilai dengan susut pandang yang berbeda pastilah dia mengucapkan
alhamdulillah karena sajadahnya berguna bagi orang lain. Dan dia akan mendo’akan
yang mencuri agar dapat manfaat dari sajadah itu dan pahala mengalir kepada
kita.
Inilah
salah satu cara ketenangan jiwa menghadapi masalah. Insyaallah akan ada jalan
yang akan diberikan Allah kepada kita jika kita pandai bersyukur. Innallaha ma’ana
Komentar
Posting Komentar